FIFA mengambil langkah tegas terkait kisruh di tubuh PSSI. Dalam situs resminya, FIFA dengan tegas menyatakan mengambilalih Komite Eksekutif PSSI saat ini.
"Menyusul kejadian yang berkaitan dengan Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI), Komite Darurat FIFA telah memutuskan pada 1 April 2011 bahwa, mengacu pada pasal 7 paragraf 2 pada Statuta FIFA, Komite Normalisasi akan mengambilalih Komite Eksekutif PSSI saat ini," demikian tulis FIFA dalam situs resminya.
Dalam statemen tersebut juga, FIFA mengatakan bahwa kepemimpinan PSSI saat ini gagal mengontrol pesepakbolaan Indonesia dengan baik. Sebagai contoh, adalah munculnya Liga Primer Indonesia sebagai liga selain Liga Indonesia.
"Komite Darurat FIFA memperkirakan bahwa kepemimpinan PSSI saat ini tak memiliki kontrol terhadap sepakbola di Indonesiayang terlihat dari gagalnya mengontrol liga tandingan (Liga Primer, LPI) yang terbentuk tanpa campur-tangan PSSI atau dari fakta bahwa mereka tak bisa mengorganisir kongres yang mana tujuannya adalah untuk mengadopsi electoral code dan membentuk Komite Pemilihan."
"Komite Darurat FIFA datang dengan kesumpulan bahwa kepemimpinan PSSI telah kehilangan kredibilitas di Indonesia sendiri dan sudah tak berada dalam posisi lagi untuk memimpin proses pemecahan krisis ini."
Statemen tersebut juga mengungkapkan tugas dari Komite Normalisasi, di antaranya menyelenggarakan pemilihan berdasarkan electoral code FIFA dan statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011. Komite Normalisasi ini nantinya akan terdiri dari insan sepakbola Indonesia yang tidak akan bisa duduk dalam sebuah posisi di PSSI.
LPI juga mendapatkan keputusan dari FIFA. Mereka menyebut, LPI hendaknya segera berada di bawah naungan PSSI atau FIFA meminta PSSI menghentikan liga itu sesegera mungkin.
Terakhir, FIFA juga mengonfirmasi bahwa empat calon yang sebelumnya berniat bertarung untuk pemilihan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro tak bisa dicalonkan menjadi Ketua Umum PSSI 2011-2015.
"Misi dari Komite Normalisasi adalah: untuk menyelenggarakan pemilihan yang berdasarkan electoral code FIFA dan statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011; untuk membuat liga tandingan berada di bawah kontrol PSSI atau menghentikannya sesegera mungkin; untuk menjalankan kegiatan sehari-hari PSSI di bawah spirit rekonsiliasi demi kebaikan sepakbola Indonesia."
"Komite Normalisasi terdiri dari dari insan sepakbola Indonesia yang tidak akan bisa duduk dalam sebuah posisi di PSSI dan akan bertugas sebagai Komisi Pemilihan. Juga dikonfirmasikan, ketidaksahan dari empat kandidat yang mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI, yang mana keempatnya telah ditolak oleh Komite Banding PSSI pada 28 Februari 2011."
Dengan munculnya statemen ini, FIFA dengan tegas sudah menyatakan bahwa PSSI sudah tak kredibel lagi untuk mengelola persepakbolaan di Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment