| 05 Apr, 2011 |
PARIWISATA DKI JAKARTA
JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2011 MENCAPAI 149.645 KUNJUNGAN
A. Wisatawan Mancanegara
Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kota Jakarta melalui 3 pintu masuk untuk bulan Februari 2011 mengalami peningkatan sebesar 3,08 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan sebelumnya, atau dari 145.179 kunjungan pada bulan Januari 2011 menjadi 149.645 kunjungan pada bulan Februari 2011. Demikian pula jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan Februari 2011 juga mengalami peningkatan sebesar 17,48 persen (tabel 1).
Sepuluh kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta pada bulan Februari 2011 adalah Malaysia (18.763 kunjungan); China (17.440 kunjungan); Jepang (13.986 kunjungan); Singapura (12.381 kunjungan); Korea Selatan (7.400 kunjungan); Saudi Arabia (6.028 kunjungan); Amerika (4.977 kunjungan); Australia (4.926 kunjungan); Philipina (4.535 kunjungan); dan India (4.470 kunjungan). Secara total, kunjungan dari sepuluh kebangsaan itu berjumlah 94.906 kunjungan, yang berarti mencapai 63,42 persen dari keseluruhan kunjungan ke kota Jakarta. Ini menunjukkan bahwa kesepuluh negara itu sangat penting peranannya karena menjadi pasar utama kepariwisataan asing kota Jakarta.
Peningkatan kunjungan wisman bulan Februari tahun 2011 yang mencapai 3,08 persen terhadap bulan sebelumnya, merupakan peningkatan kunjungan wisman yang ke-empat kali selama empat tahun terakhir.
Peningkatan kunjungan wisman ke kota Jakarta bulan Februari 2011 yang mencapai 3,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya, searah dengan kunjungan wisman ke Indonesia yang juga mengalami peningkatan sebesar 3,50 persen atau dari 548.821 kunjungan pada bulan Januari 2010 menjadi 568.057 kunjungan pada bulan Februari 2011.
B. Hotel
1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jakarta bulan Februari 2011 mencapai 58,01 persen, naik sekitar 1,60 poin dari TPK bulan Januari 2011. Masih untuk bulan Februari 2011, jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang, TPK hotel bintang empat merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 62,19 persen. Sedangkan yang terendah adalah TPK hotel bintang lima yang hanya mencapai 55,47 persen.
Tingkat hunian hotel berbintang yang dirinci menurut klasifikasi hotel, TPK gabungan semua hotel berbintang pada bulan Februari 2011 mengalami peningkatan dibandingkan TPK bulan Januari 2011. Jika dirinci lebih lanjut TPK klasifikasi hotel bintang lima, tiga, dan satu mengalami peningkatan TPK masing-masing sebesar 1,28 poin; 2,43 poin; dan 6,90 poin. Sedangkan hotel bintang empat dan bintang dua mengalami penurunan TPK sebesar 1,41 poin dan 0,80 poin. Jika dibandingkan dengan bulan Februari 2010, TPK gabungan semua hotel berbintang untuk bulan Februari 2011 mengalami peningkatan sebesar 10,79 poin. Demikian pula TPK klasifikasi hotel bintang lima, empat, dan tiga masing-masing TPKnya lebih tinggi sebesar 22,92 poin; 14,95 poin; dan 9,00 poin. Sedangkan hotel bintang dua dan bintang satu justru mengalami penurunan TPK sebesar 6,63 poin dan 6,45 poin (tabel 2).
2. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang
Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada bulan Februari tahun 2011 mencapai 1,81 hari, mengalami penurunan sebesar 0,18 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan Januari 2011.
Jika diamati secara parsial, untuk tamu asing, rata-rata lama menginap pada bulan Februari 2011 adalah 2,29 hari, mengalami penurunan 0,27 hari dari rata-rata lama menginap bulan Januari 2011 yang mencapai 2,56 hari. Demikian pula untuk rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Februari 2011 juga mengalami penurunan 0,17 hari dari rata-rata lama menginap bulan Januari 2011 atau dari 1,88 hari pada bulan Januari 2011 menjadi 1,71 hari pada bulan Februari 2011 (tabel 3).
Rata-rata lama menginap tamu asing bulan Februari 2011 yang mencapai 2,29 hari, mengalami penurunan 0,47 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing bulan Februari 2010 yang mencapai 2,76 hari. Demikian pula rata-rata lama menginap tamu Indonesia juga mengalami penurunan sekitar 0,14 hari atau dari 1,85 hari pada bulan Februari 2010 menjadi 1,71 hari pada bulan Februari 2011. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan Februari 2011 yang mencapai 1,81 hari mengalami penurunan sekitar 0,21 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sama tahun sebelumnya.
3. Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang
Tamu yang menginap di hotel berbintang pada bulan Februari 2011, sebagian besar adalah tamu Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia yang seluruhnya dibawah satu. Rasio pada tabel 4 juga memberikan informasi bahwa industri perhotelan di Jakarta secara dominan ditunjang oleh wisatawan nusantara/wisnus. Selain itu, data pada tabel 4 menunjukkan bahwa rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia mempunyai korelasi positif, searah dengan meningkatnya klasifikasi bintang dari kelompok hotel. Artinya, proporsi tamu asing yang menginap pada hotel berbintang, kecenderungannya semakin tinggi searah dengan peningkatan dari bintang kelompok hotel bersangkutan.
0 komentar:
Post a Comment