"Pada waktu saya membuka e-mail, beberapa detik saya membuka, saya dijepret. Seolah-olah sampai kiamat saya nonton," ujar Arifinto dalam jumpa pers dadakan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/4/2011) petang.
Politisi dari dapil Jawa Barat ini tidak memperhatikan siapa pengirim e-mail berisi link video porno itu. Dia pun tidak ingat apa nama subjek e-mail tersebut.
Bukankah e-mailnya masih ada di kontak sampah? "Saya kalau menghapus e-mail selalu permanen," ucap Arifinto.
Dia pun siap bila dipanggil oleh Badan Kehormatan (BK) DPR. Arifinto akan menjelaskan apa yang terjadi di dalam ruang rapat paripurna.
Arifinto kepergok melihat tayangan porno saatsidang paripurna tentang pengesahan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan pidato penutupan masa sidang III tahun sidang 2010-2011.
Terlihat dari foto, anggota Dewan tersebut menonton berbagai adegan video porno dari kursinya. Video disaksikan dari sebuah tablet komputer.
Ketika ditanya apakah Arifinto pernah mendaftar di situs khusus dewasa yang menyediakan layanan porno, dia hanya mengatakan dirinya menulis e-mail di kartu nama. Siapa pun yang memiliki kartu namanya bisa mengirimkan e-mail kepada dirinya.
"Video yang mirip Pak Anis saja masuk e-mail saya. Orang bisa saja kirim via e-mail, Facebook dan Twitter," lanjutnya.
0 komentar:
Post a Comment