(Foto: thinkstock)
Tidak ada batasan yang pasti tentang seberapa sering pria boleh masturbasi. Meski dipengaruhi banyak faktor termasuk usia, ada beberapa pendapat yang menyebut frekuensi ideal untuk ejakulasi adalah 2-3 kali seminggu baik melalui masturbasi maupun hubungan seks yang sesungguhnya.
Tapi masturbasi yang kelewat sering dapat menyebabkan terlalu banyak testosteron yang dikonversi menjadi DHT (dihydrotestosterone). Dan telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa kebotakan pada pria secara langsung berhubungan dengan jumlah DHT di dalam tubuh.
DHT (Dihydrotestosterone) diproduksi dari hormon pria testosteron oleh aksi dari enzim 5 alpha reductase.
Ketika testosteron bereaksi dengan enzim 5-alpha-reductase, yaitu enzim yang ditemukan dalam sel-sel dari folikel rambut kulit kepala, maka testosteron akan dikonversi menjadi DHT, seperti dilansir Healthtree, Sabtu (19/3/2011).
DHT diproduksi di beberapa area tubuh, tetapi terutama dalam hati dan kulit (termasuk rambut). Banyak faktor yang meningkatkan produksi DHT dalam tubuh, seperti stress, genetika, hormon, dan stimulan tertentu.
Turunan dari testosteron ini mempengaruhi pertumbuhan rambut dengan cara mengikat reseptor dalam sel-sel folikel rambut. Ketika ini terjadi, folikel rambut diinduksi untuk memproduksi rambut tipis dan lebih rentan terhadap kerontokan rambut.
Tingginya kadar DHT dalam tubuh dapat menyebabkan kebotakan dan pembesaran prostat jika sirkulasi darah terganggu di daerah prostat sehingga menyebabkan akumulasi senyawa tersebut.
Membatasi frekuensi masturbasi akan membantu menjaga kadar DHT tetap rendah dan menghindari terjadinya kerontokan rambut.
0 komentar:
Post a Comment