Sepasang suami-istri asal Indonesia menjadi pemberitaan di Singapura terkait pesta perayaan putrinya. Pesta perayaan putri pasangan konglomerat yang baru berusia 1 bulan tersebut menghabiskan dana sebesar 1 juta dollar Singapura atau setara dengan Rp7,6 miliar. Wow!
Seperti dilansir Asia One, Jumat (24/8), seorang pengusaha ternama yang bergerak di bidang perancang acara dan floral, Harijanto Setiawan, mengungkap sejumlah pesta perayaan ultah anak-anak konglomerat yang pernah dirancangnya.
Salah satunya perayaan ulang tahun 1 bulan seorang putri pasangan konglomerat Indonesia yang tinggal di Singapura, yang digelar beberapa bulan lalu.
Kepada media setempat, The New Paper, Harijanto mengklaim pesta tersebut menghabiskan dana sedikitnya 1 juta dollar Singapura. Perayaan tersebut digelar di hotel mewah Capella, Singapura, dengan mengundang 300 tamu.
Sebuah ballroom di hotel tersebut disulap menjadi sebuah taman hiburan mewah, lengkap dengan komidi putar dan hutan buatan. Menurut Harijanto, timnya merumuskan konsep pesta tersebut selama 6 minggu sebelum acara digelar.
Seluruh peralatan dan properti yang digunakan dalam pesta tersebut diproduksi di Indonesia dan diterbangkan khusus ke Singapura sekitar 3 minggu sebelum pesta digelar. Namun sayangnya si keluarga konglomerat yang tidak disebutkan namanya dengan alasan perlindungan pada klien tersebut, tidak bisa dihubungi. Mereka saat ini diketahui ada di Monte Carlo, Monako, untuk sebuah acara keluarga.
Harijanto menuturkan, seluruh dekorasi interior dan bunga-bungaan menghabiskan dana sekitar 180 ribu dollar Singapura (Rp1,3 miliar). Biaya besar lainnya harus dikeluarkan pasangan konglomerat tersebut yakni untuk biaya pengisi acara, penyanyi, perancang acara, dan akomodasi bagi para tamu.
Perlu diketahui, biaya sewa sebuah ballroom di Hotel Capella Singapura memakan biaya 15 ribu dollar Singapura (Rp114 juta). Sedangkan biaya MC untuk pesta perayaan tersebut saja memakan biaya sedikitnya 68 ribu dollar Singapura (Rp517 juta).
Harijanto yang memulai bisnisnya sejak 10 tahun lalu ini mengaku, sebagian besar kliennya yang menginginkan acara perayaan yang mewah merupakan pengusaha ataupun orang-orang perbankan setempat. Sejumlah klien menggunakan perayaan ini sebagai sarana untuk memperluas jaringan bisnis maupun pekerjaannya.
Habiskan Rp20 M
Bukan baru kali ini saja konglomerat Indonesia menggelar pesta megah di Singapura. Tercatat, Liem Sioe Liong alias Sudono Salim--Pendiri Grup Salim--juga pernah mengadakan pesta meriah di ulang tahunnya yang ke-90 pada 2005.
Dirayakan di Hotel Shangri-La Singapura, acara megah itu berlangsung selama dua malam di akhir pekan pada awal bulan September 2005.
Pesta pria yang kerap disapa "Om Liem" itu diperkirakan dihadiri 2.500 undangan dari Indonesia, Singapura, dan China. Acara untuk para tamu dari Indonesia digelar hari Sabtu malam. Lebih dari seribu tamu yang datang dan sebagian besar konglomerat papan atas Indonesia.
Majalah Tempo edisi 19 September 2005 melansir, tamu-tamu yang hadir di pesta itu antara lain Prajogo Pangestu (Grup Barito), Sofjan Wanandi (Gemala), Mochtar Riady (Lippo), Ciputra, Murdaya Poo beserta istrinya Siti Hartati Murdaya (Berca), Budi Hartono (Djarum), dan Sukanto Tanoto (Raja Garuda Mas).
Hadir pula tiga putri mantan Presiden Soeharto, yaitu Siti Hardijanti Rukmana, Siti Hediati Harijadi, dan Siti Hutami Endang Adiningsih. Sejumlah mantan pejabat Orde Baru pun tak ketinggalan, di antaranya Moerdiono, Harmoko, Fuad Bawazier, dan Akbar Tandjung.
Semua tamu diterbangkan dari daerah asal dengan Singapore Airlines. Di Singapura mereka menginap di Shangri-La dan di Hotel Meritus Meridien. Semua biaya terbang dan menginap ditanggung Om Liem.
Servis serupa juga pernah diberikan sang taipan nomor wahid ini ketika merayakan pesta ulang tahun perkawinannya yang ke-60 pada April tahun 2004. Pesta kawin emas Liem dan istri di hotel yang sama pada 1994 ditaksir menghabiskan dana US$650 ribu (Rp6,5 miliar). Sedangkan pesta ulang tahun Om Liem ke-90 diperkirakan koran berbahasa China, Lianhe Wanbao, menelan biaya US$2 juta (Rp20 miliar).
Om Liem meninggal dunia di usia yang ke-96 tahun. Ia menghembuskan nafas terakhir pada Minggu 10 Juni 2012 pukul 15.50 waktu Singapura.
0 komentar:
Post a Comment