UUD TILANG

UUD TILANG
Tabel Denda Pelanggaran Lalu Lintas

Thursday 8 March 2012

Demi Anak Indonesia, Pria Ini Berlari 1250 KM

Diperkirakan Scott Thompson tiba di Jakarta, 1 April 2012.

Marco Tampubolon, Bobby Andalan (Bali) 

Scott Thompson (Bobby Andalan/VIVAnews)

VIVAnews - Seorang pria asal Skotlandia, Scott Thompson sejak hari ini, Kamis, 8 April 2012 berlari dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali menuju Jakarta. Pria berusia 44 tahun itu akan menempuh jarak 1.250 km untuk tiba di ibu kota, 1 April 2012.
Aksi Scott bukan tanpa alasan. Pria yang berprofesi sebagai direktur di perusahaan energi itu ingin menggalang dana bagi anak Indonesia. Acara berlabel 'Berlari Terus' ini telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp3.304.716.000.
Inisiatif Scott berlari Bali-Jakarta juga mendapat dukungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng. Dana itu nantinya akan diserahkan kepada dua organisasi yakni Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dan Mary's Cancer Kiddies (MCK).
"Saya dibanjiri oleh sekian banyak dukungan menjelang pelaksanaan kegiatan 'Berlari Terus'. Saya sangat gembira karena dana sosial dari kegiatan kali ini akan menciptakan sebuah perubahan bagi anak-anak pra-sejahtera Indonesia," imbuh Scott, saat memberi keterangan resmi di Hotel Bali Niksoma, Rabu 7 Maret 2012.
Scott mengaku tergerak untuk membantu anak-anak Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Sementara itu Sekretaris Jenderal YCAB Foundation, Iskandar Irwan Hukom menyatakan dua aspek yang disoroti Scott yakni pendidikan dan kesehatan, patut diteladani. Apalagi, sambung dia, kedua aspek tersebut merupakan komponen penting Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"IPM Indonesia saat ini berada di peringkat 124, masih jauh tertinggal dibanding dengan negara lain di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Sri Langka, Thailand dan Filipina," kata Iskandar.
"Tahun lalu kami membantu 8 ribu anak-anak. Tapi dibanding angka putus sekolah, jumlah itu tak ada artinya," tambah Iskandar. Angka putus sekolah di Indonesia, sambung Iskandar, seolah-olah terus turun, sebab yang disebut putus sekolah adalah mereka yang tak melanjutkan jenjang pendidikan ke SMP dari SD. Sementara siswa yang tak melanjutkan ke SMA dari SMP disebut tak melanjutkan sekolah, bukan putus sekolah.
"Jadi, cara mengukurnya aneh. Kita berharap gerakan semacam Scott bisa menjadi bola salju. Kita harap ada Scott-Scott lainnya," ujar Iskandar.

 • VIVAnews

0 komentar:

Post a Comment

Pages